Rabu, 26 Mei 2010

karakter-karakter sang pemimpi


Karakter pemain “Sang Pemimpi”

Ikal : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma

Arai : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah

Jimbron : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda

Pak Balia : baik, bijaksana, pintar

Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras

Ibu Ikal : baik, penuh kasih sayang

Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana

Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong

Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan

Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.

NILAI-NILAI yang terkandung didalam film tersebut :
1. nilai moral :

Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang

tergambar menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri

seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya

kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok

remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia

kawan yang tinggi.

2.
Nilai Sosial

Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai

sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi

antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling

mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam

mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai

batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang

tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun

masih dapat saling membantu satu sama lain


3. Nilai Adat istiadat

Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada

sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya

mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian

warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang

timah tergambar jelas di novel ini. Sehingga menambah

khazanah budaya yang lebih Indonesia.


4. Nilai Agama

Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar.

Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar

dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat merka

patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini begitu kaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar